Fondasi Keuangan untuk Membangun Kekayaan

 

Layaknya membangun rumah, membangun kekayaan juga perlu fondasi yang kuat. Tak bisa dilakukan sembarangan. Tanpa fondasi yang kuat, “bangunan” yang kamu dirikan dengan susah payah bisa ambruk tak bersisa.

Apa saja sih fondasi keuangan yang dimaksud? Simak penjelasan neo berikut ini:.

Memiliki aliran uang (cashflow) yang positif

Memiliki cashflow yang positif adalah poin paling krusial dalam membangun kekayaan. Tanpa aliran uang yang positif, keuangan kamu mudah “roboh”.

Secara bertahap, kamu bisa membuat budgeting dan pos-pos pengeluaran agar kamu bisa melihat ke mana saja uangmu lari selama ini. Ada tiga poin penting yang membuat aliran uang kamu positif, di antaranya:

1. Kurangi utang

Kurangi dan tuntaskan utang-utangmu. Mulai dari utang receh seperti utang pada teman, pinjol, hingga cicilan dan KPR. Semua harus segera dituntaskan agar tidak membelenggu kondisi keuanganmu. Untuk utang-utang dalam jumlah besar, tak perlu langsung dilunasi. Namun, kamu harus memastikan bahwa utang itu tidak akan mengganggu pos anggaran yang lain.

2. Menurunkan pengeluaran

Demi meraih cashflow yang positif, kamu harus bisa menekan pengeluaran. Khususnya pengeluaran yang tak dibutuhkan. Jangan tergoda dengan gaya hidup bermewahan. Ingat, kamu sedang membangun fondasi yang kuat untuk masa depanmu.

Cobalah hidup sesuai kemampuan finansialmu. Intinya, jangan sampai “besar pasak daripada tiang.”

3. Meningkatkan jumlah penghasilan

Setelah berhasil menurunkan pengeluaran, berusahalah untuk meningkatkan penghasilan. Cari sumber pendapatan lainnya. Jangan hanya mengandalkan satu sumber penghasilan saja.

Kamu bisa meningkatkan penghasilanmu dengan mencari pekerjaan sampingan, berjualan, dan lain sebagainya. Tak tertarik untuk mencari penghasilan tambahan? Kamu juga bisa meningkatkan penghasilan dengan memanjat tangga karier di kantormu. Jabatan naik, gaji ikut naik dong?

Memiliki pengaman keuangan (safety net)

Setelah fondasi dasarnya kokoh, kamu bisa membangun tembok dan atap yang melindungi diri dari kondisi di luar rumah yang tidak pasti. Tembok dan atap yang dimaksud adalah asuransi dan dana darurat.

1. Asuransi

Kamu harus mulai sadar akan pentingnya asuransi. Soalnya, asuransi bisa melindungi kamu dan keluarga dari hal-hal yang bisa “menguras” isi rekeningmu. Hal-hal tak terduga itu bermacam-macam. Mulai dari kerusakan kendaraan atau ponsel, kecelakaan, sakit, hingga kematian.

2. Dana darurat

Kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Baik itu satu tahun kedepan, sebulan ke depan, seminggu, sehari, atau bahkan satu jam ke depan. Penurunan nilai tukar rupiah atau kenaikan BBM sedikit saja bisa berdampak besar ke harga bahan-bahan pokok. Oleh karena itu, kamu harus menyiapkan dana darurat. Dana khusus ini bisa menjadi safety net yang dapat melindungi kamu dan keluargamu dalam keadaan darurat.

Memiliki passive income

Setelah fondasi dasar yang kokoh, tembok dan atap yang melindungimu dengan aman, langkah selanjutnya adalah rumahmu nyaman. Kamu bisa melakukannya dengan mencari passive income alias penghasilan pasif.

Penghasilan pasif ini bisa datang dari mana saja. Namun, umumnya orang-orang melakukannya dengan mendirikan usaha dan berinvestasi.

1. Investasi

Jangan asal dalam berinvestasi. Kamu perlu belajar dan memahami seluk-beluknya agar cuan investasi bisa maksimal. Kamu harus memahami instrumen investasinya, bagaimana cara memilihnya, menganalisis variabel yang ada, serta selalu mencari tahu informasi terkini soal investasimu.

Setelah itu, let the money work for you.

2. Usaha dan bisnis

Orang-orang yang memiliki kebebasan finansial memiliki satu kesamaan. Mereka punya usaha dan bisnis yang mapan. Coba cek orang-orang terkaya di Indonesia, atau tak usah jauh-jauh, cek teman/keluargamu yang makmur. Mereka biasanya punya usaha yang memberikan penghasilan pasif yang stabil. Bisa berbentuk usaha kos-kosan, ternak lele, hingga bisnis besar seperti minimarket, swalayan, dan real estate.

Membangun kekayaan ibarat membangun rumah. Kamu harus memilih bahan-bahan terbaik, dibangun oleh orang-orang yang kompeten, dan dilakukan secara berhati-hati. Jadi, kamu harus sabar dalam melakukannya. Demi terwujudnya “rumah” yang ideal, kamu tidak bisa mengabaikan satu poin dan langsung loncat ke poin lain.

Belum punya dana darurat, eh sudah ingin mencari cuan dengan investasi. Tak semudah itu. Lakukan perlahan. Selangkah demi selangkah.

Comments

Popular Posts