Mengejar Bahan Bakar Subsidi dengan Aplikasi

Persoalan minyak memang gak pernah selesai. Tempo hari terjadi kelangkaan minyak goreng. Sekarang, giliran bahan bakar minyak. Bukan kelangkaan yang bikin warga antre di SPBU, atau kenaikan harga yang berpengaruh ke sektor lainnya. Kali ini, pemerintah akan mengatur pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi lewat aplikasi MyPertamina.

Kenapa beli Pertalite dan Solar Subsidi harus pakai MyPertamina?

Pertalite dan Solar subsidi memang diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke bawah. Selama ini pemerintah memberikan subsidi untuk setiap pembelian. Lalu, tahun ini pemerintah berupaya mencegah supaya biaya subsidi gak jadi bengkak.

Selain itu, banyak mobil mewah yang membeli BBM subsidi. Padahal seharusnya mereka mampu beli BBM non subsidi. Makanya, kebijakan membeli kedua jenis BBM tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi MyPertamina. Hal ini dilakukan supaya penyalurannya tetap tepat sasaran. Pembelian BBM subsidi tersebut dibatasi.

Bagaimana cara kerjanya?

Mulai 1 Juli 2022, masyarakat bisa melakukan registrasi di situs MyPertamina. Setelah registrasi, kamu akan mendapatkan pemberitahuan lewat email. Kalau sudah berhasil terdaftar, kamu bisa mendapatkan kode QR untuk membeli pertalite dan solar subsidi. Secara garis besar, cara kerjanya mirip dengan aplikasi PeduliLindungi.

Apakah bisa berjalan efektif?

Meskipun akan segera diterapkan, kebijakan ini masih menimbulkan pro dan kontra. Soalnya, sejumlah kendala masih dihadapi. Salah satunya adalah performa aplikasi yang nantinya akan digunakan. Contohnya bisa dilihat pada aplikasi PeduliLindungi yang belum juga efektif.

Sampai sekarang, banyak keluhan-keluhan pengguna yang dirasakan. Mulai dari memori yang terlalu besar, QR Code kadang gak bisa diakses, hingga UX yang bertele-tele. Makanya, pemerintah harus memperbaiki dulu aplikasi beserta regulasinya supaya bisa lebih efektif.

Selain itu, bukan cuma masalah aplikasi saja. Tapi juga akses masyarakatnya. Gak semua masyarakat yang berhak menerima BBM tersebut punya smartphone dan mengerti teknologi. Jangan sampai niatnya ingin memberi dengan lebih tepat sasaran, malah jadi banyak yang gak kebagian karena kesulitan akses.

Soal lain yang juga harus menjadi perhatian utama adalah faktor keselamatan. Kita semua sudah mengetahui bahwa ada aturan yang melarang penggunaan telepon seluler di dekat mesin pengisi bahan bakar. Kita harus menekan segala potensi bahaya yang dapat memicu risiko kebakaran di SPBU.

Semoga saja kebijakan ini bisa dimaksimalkan supaya adil dan benar-benar berpihak pada masyarakat yang membutuhkan, ya. Saat 1 Juli nanti, pemerintah akan baru memulai uji coba kebijakan tersebut ke beberapa kota di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Yuk, siap-siap registrasi buat dapat BBM subsidi.

Comments

Popular Posts