Tanda Orang Toksik yang Mungkin Gak Disadari, Bisa Jadi Kamu!
Dalam menjalin hubungan sosial, kamu pasti kerap kali menemukan beragam sifat dan tipe orang yang dekat dan pernah kenal denganmu. Ada yang baik, cocok, dan sefrekuensi, membuatmu nyaman berkawan lama dengannya. Ada juga yang hanya sekadar kenal.
Jika apes, kamu juga akan menemukan orang-orang dengan sifat toksik yang sangat menjengkelkan. Hidup dalam lingkaran hubungan orang toksik sangat menguras emosi, mental, dan tenaga.
Dengan terbiasa berinteraksi dan perlakuan mereka, lama-lama kamu jadi merasa kurang berharga, mempertanyakan segala keputusan dalam hidup yang sudah dibuat, bahkan membuat kepercayaan diri hilang.
Kamu perlu mengetahui tanda-tanda orang toksik agar bisa menghindarinya, atau tidak menjadi seorang yang toksik. Apa saja tandanya?
Perasaannya mati, karena tidak punya empati dan simpati
Memiliki sikap empati dan simpati jadi hal yang sangat penting bagi hubungan pertemanan yang sehat. Namun beda ceritanya dengan orang yang toksik. Ketika ada teman yang sedang ada masalah, mereka bukannya menghibur dan mendukung, malah menyalahkan dan menghakimi.
Apalagi kalau kamu sedang curhat, mereka bukannya mendengarkan atau memberi saran, malah saling adu nasib. Biasanya dimulai dengan kalimat, “Kamu mah masih mending gak seberapa, dulu aku malah pernah lebih parah”. Serta beberapa kalimat lain yang serupa.
Mereka dekat hanya mau butuh dan senangnya saja
Tanda orang toksik yang mungkin pernah kamu rasakan atau mungkin kamu lakukan, adalah dekat dengan orang karena butuh dan ketika senangnya saja. Ketika mereka dilanda kesusahan, kamu ada dan membantu mereka. Namun ketika kamu sedang butuh, mereka jadi gaib.
Tidak ada timbal balik yang baik. Padahal terjalinnya hubungan pertemanan yang baik ketika kedua pihak bisa saling membantu satu sama lain.
Bahkan meski mereka akhirnya mau membantu, kebaikan yang dilakukannya tersebut akan sering diungkit dan dibahas. Selalu pamrih!
Tidak pernah mengakui kesalahan dan meminta maaf
Kata ‘maaf’ sangat berat untuk diucapkan oleh toxic people, mungkin karena kepalanya (ego) terlalu besar dan gengsi untuk mengakui kesalahan. Mereka juga enggan untuk meminta maaf.
Para toxic people menganggap bahwa mereka sempurna dan tidak ada cela. Kalau ada salah, ya itu akibat orang lain, bukan mereka. Si paling sempurna pokoknya, deh.
Gemar playing victim
Playing victim adalah tanda orang toksik lainnya yang kerap terlihat. Para orang toksik sering menganggap bahwa mereka adalah korban, padahal kesalahan yang terjadi juga akibat perbuatan mereka sendiri. Namun mereka tidak mau disalahkan, dan malah menyalahkan orang lain.
Tidak senang melihat kesuksesan orang lain
Iri dengki mengalir sempurna dalam diri orang-orang toksik. Mereka tidak senang melihat orang lain senang, dan merasa perlu untuk merendahkan rasa percaya diri orang lain. Orang yang toksik bahkan tak segan untuk menjatuhkan orang lain agar mereka tampak lebih baik.
Setiap orang layak mendapatkan seseorang yang menyayangi dan suportif dalam hidupnya, termasuk kamu. Hidup terlalu pendek untuk menghabiskan waktu dengan kaum toksik, yang membuatmu tidak menjadi versi terbaik dari dirimu.
Comments
Post a Comment